Karang Taruna Desa Karang Baru Gelar Aksi Damai di Depan PT.TAEKYUNG TECH Tuntut Penyerapan Tenaga Kerja Lokal

oppo_2

Spread the love

 

 

Insidecikarang.com || Kab.Bekasi – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Desa Karang Baru, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, menggelar aksi damai di depan kantor PT. Taek Yung Tech. Aksi tersebut bertujuan menyuarakan aspirasi warga agar perusahaan memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam perekrutan.

 

Aksi dimulai sekitar pagi hari dengan long march dari titik kumpul di Desa Karang Baru menuju lokasi perusahaan. Para aksi membawa spanduk dan poster berisi tuntutan agar perekrutan tenaga kerja di perusahaan tersebut lebih transparan dan pro-warga lokal. Aksi sempat terganggu oleh penghadangan dari sejumlah pihak, namun berhasil diredam melalui negosiasi dan koordinasi aparat keamanan setempat.

 

Menurut keterangan Ketua Karang Taruna Desa Karang Baru, Muhammad Alpian, banyak warga lokal yang hingga kini belum memperoleh kesempatan bekerja di perusahaan di sekitar tempat tinggal mereka.

 

“Mayoritas warga lokal di Desa Karang Baru masih belum mendapatkan pekerjaan. Kami minta agar PT. Taek Yung Tech yang berada di wilayah kami membuka akses kerja bagi warga setempat,” ujarnya.

 

Alpian juga menyebut bahwa selama ini sejumlah lowongan kerja justru diisi oleh tenaga dari luar desa, dan warga lokal harus melalui jalur penyalur kerja yang menuntut biaya mulut tertentu.

 

Aksi ini bukan yang pertama. Di masa lalu, Karang Taruna Desa Karang Baru juga menggelar tindakan serupa terhadap perusahaan seperti PT Global Dimensi Metalindo dan PT Sari Roti, dengan tuntutan serupa agar perusahaan memperhatikan tenaga kerja lokal.

 

 

Di tempat Yang sama Dwi Kordinator aksi Menyampaikan “Sudah terlalu banyak penderitaan kami. Di tengah kawasan industri, kami hanya menjadi penonton di tanah sendiri. Tidak mendapat hak, tidak mendapat pekerjaan,” tegas Koordinator Aksi, Dwi Azhar.

 

Menurutnya, Cikarang selama ini dikenal sebagai kawasan industri terbesar di Asia Tenggara dengan ribuan perusahaan. Namun, industrialisasi tersebut belum sepenuhnya memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.

 

“Faktanya, banyak warga Karang Baru masih menganggur. Kami tidak meminta belas kasihan, tapi menuntut perusahaan menjalankan kewajiban sosialnya. Jangan sampai keberadaan industri justru menyisakan luka bagi warga,” ujarnya.

 

Dwi menjelaskan, langkah demonstrasi ditempuh karena jalur komunikasi formal dengan perusahaan buntu. Pihaknya sudah mengirim empat kali surat resmi, namun tidak pernah mendapat tanggapan.

 

“Berulang kali kami coba jalur baik-baik, tapi selalu diabaikan. Aksi ini bukti kesungguhan kami agar perusahaan tidak lagi menutup mata,” tambahnya.

 

Dalam orasinya, ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya pada calo kerja yang kerap mengatasnamakan lingkungan dengan meminta uang. “Itu hanya merugikan masyarakat sendiri. Kami tegaskan jangan pernah mau,” katanya.

 

Selain mendesak PT Taekyung, Karang Taruna juga meminta Pemkab Bekasi lebih serius mengawasi praktik rekrutmen tenaga kerja. Mereka menegaskan, Peraturan Daerah tentang penempatan tenaga kerja lokal harus benar-benar ditegakkan.

 

“Pemerintah jangan hanya jadi penonton. Harus hadir memastikan hak-hak warga lokal benar-benar dijalankan,” pungkas Dwi.

 

(Heru)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *