Miris..! Dana PIP Tak Diterima, Buku Rekening dan ATM Ditahan Sekolah, Ijazah Pun Belum Diserahkan

Spread the love

 

 

Insidecikarang.com || Kab.Bekasi – Harapan siswa untuk mendapat bantuan pendidikan justru pupus di tangan lembaga pendidikan itu sendiri. Peristiwa memilukan ini dialami oleh dua siswa berinisial FA dan DS, yang telah menyelesaikan pendidikan di SMKS Laboratorium Global Cikarang.

 

Keduanya mengaku tidak pernah menerima bantuan dari **Program Indonesia Pintar (PIP)** saat duduk di kelas XI dan XII. Ironisnya, buku tabungan dan kartu ATM yang seharusnya digunakan untuk mencairkan dana bantuan tersebut justru ditahan oleh pihak sekolah.

 

“Kami tidak tahu dana itu cair atau tidak. Yang kami tahu, buku rekening dan ATM kami tidak pernah kami pegang sejak awal,” ungkap salah satu siswa dengan nada kecewa.

 

Padahal, Program Indonesia Pintar merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk siswa yang kurang mampu secara ekonomi agar tetap bisa melanjutkan pendidikan. Namun bantuan itu diduga tak pernah sampai ke tangan yang berhak menerimanya.

 

Lebih menyakitkan lagi, hingga berita ini diturunkan, ijazah kelulusan mereka pun belum diserahkan. Padahal mereka telah lulus sejak beberapa waktu lalu. Ini bertolak belakang dengan aturan dari pemerintah yang secara tegas melarang sekolah menahan ijazah siswa, apalagi dengan alasan yang tidak berdasar.

 

Pihak sekolah, melalui bendahara, hingga kini belum bersedia memberikan ijazah maupun penjelasan terkait dana PIP. Kepala sekolah SMKS Laboratorium Global Cikarang, **Abdul Mujib, S.Pdi, MM**, disebut-sebut justru tidak menanggapi secara langsung dan menyerahkan persoalan kepada bendahara.

 

Sikap tertutup dan tidak transparan ini menuai kritik dari wali murid. Banyak pihak mempertanyakan integritas pengelolaan dana bantuan siswa serta keadilan bagi para lulusan yang berhak atas dokumen pendidikan mereka.

 

“Kami hanya minta hak anak kami. Kalau bantuan memang tidak diterima, tunjukkan buktinya. Kalau ijazah sudah ada, kenapa tidak diberikan?” keluh salah satu orang tua siswa.

 

Kasus ini menjadi alarm bagi instansi terkait untuk segera melakukan audit dan penyelidikan terhadap SMKS Laboratorium Global Cikarang. Jangan sampai ada lagi siswa lain yang dirugikan oleh praktik yang merampas hak pendidikan mereka.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *