Aksi Damai Di Kawasan MM 2100 Berbuntut Ke Polisi
Insidecikarang.com || Kab.Bekasi – Aksi damai massa berbuntut panjang, pasalnya massa yang tergabung dalam Forum Bocah Kawasan (FBK) MM 2100 saat melakukan Aksi demo damai ke management PT USCI (United Steel Center Indonesia), dibubarkan oleh Ormas hingga terjadi dugaan tindakan pengeroyokan dan penganiayaan.
Robby Nabia (28) salah satu peserta yang tergabung dalam massa aksi tersebut mendapatkan dugaan tindakan pengeroyokan dan penganiayaan, tidak terima dengan kejadian tersebut korbanpun melaporkannya ke Polsek Cikarang Barat, Sabtu (16/12/2023).
Kronologi kejadian pada hari Jum’at tanggal 15 Desember 2023 sekira pukul 09.30 WIB, di jalan Jawa didepan PT Diamond Safety Glass, Kawasan Industri MM 2100, Desa Ganda Mekar, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Menurut keterangan korban, awal mula kejadian, ketika itu korban bersama para saksi juga ibu-ibu sekitar lingkungan perusahaan akan melakukan aksi damai ke PT USCI, namun baru sampai didepan gerbang perusahaan tersebut, dan masih menunggu peserta aksi yang belum sampai, tiba-tiba dibubarkan oleh Ormas dan para terduga pelaku langsung memukuli korban serta saksi secara bergantian, para saksipun langsung melerainya.
Peserta Aksi yang mayoritas ibu-ibu sekitar lingkungan perusahaan pun jadi panik melihat kejadian tersebut.
Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka memar dan rasa sakit dibagian hidung dan telinga sebelah kiri, kemudian korban melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Polsek Cikarang Barat.
Laporan pun diterima dengan Surat Tanda Bukti Laporan/Pengaduan Polisi Nomor : LP/B/1436/XII/2023/SPKT/RESKRIM/CIKBAR/RESTRO BKS/PMJ, tanggal 15 Desember 2023, guna proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.
Ditempat terpisah, Deky selaku Ketua Forum Bocah Kawasan (FBK) MM 2100 saat dikonfirmasi awak media mengatakan, bahwa Aksi demo damai ke Management PR USCI yang di lakukan oleh pihak Forum Bocah Kawasan ( FBK ) MM 2100 awalnya berjalan dengan baik, namun tiba-tiba ada sekelompok Ormas yang datang membubarkannya.
“Awalnya aksi yang kami lakukan berjalan lancar, namun tiba-tiba ada Ormas yang mencoba membubarkan aksi kami hingga terjadilah kejadian yang tidak di inginkan,” paparnya.
Selain menyayangkan kejadian tersebut Deky juga menjelaskan bahwa ia mengaku sudah selama satu tahun lebih mencoba mediasi dengan management PT USCI, terkait pengelolaan Limbah sisa produksi.
“Terhitung dari pertengahan tahun 2022 sampai ahir tahun 2023 pihak Management PT USCI belum pernah sekalipun memberikan kesempatan untuk menemui perwakilan Aksi demo damai yg di lakukan oleh forum bocah kawasan 2100,” ujarnya.
Deky menjelaskan bahwa PT USCI adalah perusahan baru yang tadinya bernama PT Fosmi Steel, yang kemudian menunjuk pengelola limbah exs produksi kepada pihak hak jaya (H.Saud) dan PT Artamas Global (H.Muhamad) yang bukan dari pengusaha masyarakat lingkungan sekitar kawasan MM 2100.
“Oleh sebab itu Forum Bocah Kawasan (FBK) MM 2100 melakukan aksi demo damai untuk menuntut pihak management PT USCI, untuk bisa ikut disertakan dalam hal pengelolaan limbah eks produksi PT USCI, namun sampai hari ini belum ada tanggapan sama sekali,” ungkapnya.
Diakhir keterangannya Deky berharap agar PT USCI agar mengedapankan warga lingkungan sekitar perusahaan untuk pengelolaan Limbah sisa produksinya.
“Kami minta perusahaan mengedepankan warga lingkungan sekitar Perusahaan untuk pengelolaan limbah sisa produksinya, dan untuk persoalan yang sudah ditangani oleh pihak Kepolisian, semoga bisa segera diproses dengan cepat,” pungkasnya.
(Red)