Ramai Pemberitaan Terkait Running Teks, Management Hotel IORA Angkat Bicara

Insidecikarang.com || Kab.Bekasi – Ramainya pemberitaan di media tentang running Teks, pihak Iora Hotel mengklarifikasi mengenai running teks yang telah kena retas di hari Sabtu 2 Agustus 2025 itu mutlak pihak kami hotel Iora tidak mengetahui, kami juga sudah melaporkan permasalahan ini kepada pihak kepolisian, (4/8)
Menanggapi, pengelola Hotel Iora Ibu Anna membantah hal tersebut dan mengatakan isu ini sangat merugikan pihaknya
”Itu semua tidak benar! Issu ini sangat merugikan kami selaku pihak pengusaha yang mengais rejeki dengan menawarkan jasa penginapan. Selama ini kami murni menerapkan prinsip perhotelan sesuai SOP, “Running teks ini diduga dilakukan pihak oknum yang tidak bertanggung jawab.
Realnya running teks itu kata-kata hanya Welcome terus kita menerima tamu dibawahnya itu ada tulisan harga Rp. 170 ribu tidak lebih dari itu tidak ada kata-kata seperti diberitakan maupun di media lain, “Ungkapnya
Dirinya mengatakan kami dari tanggal 20 tahun 2021 semenjak buka hotel itu dari pihak manajemen tidak menerima yang namanya open BO ataupun Prostitusi, bentuknya apapun itu kita tidak menerima karena kamipun sudah dihimbau oleh aparatur keamanan tidak boleh menerima yang bentuk nya Prostitusi.
Kami sangat dirugikan Adanya pemberitaan yang terjadi terhadap Hotel kami. “Tandasnya
Anna menjelaskan bahwa terdapat standar prosedur dalam pelayanan hotel. Dia mengatakan ada pengecekan identitas sebelum cek-in kamar.
”Jadi kalau misalnya ada tamu, mereka akan melalui pihak resepsionis menunjukkan identitas sebelum check-in, kemudian bukti reservasi dan membayar lalu diberikan kunci oleh pihak kami,” jelasnya.
”Adapun pelayanan SOP kamar misalnya: pembersihan setiap hari oleh staf housekeeping, pemberian makan sesuai kesepakatan serta rasa aman. Nah, masalah didalam kamar adalah ruang privasi tamu, ini yang diluar sepengetahuan kami” tambah Anna.
Kata Anna, jika ada karyawan atau staf nya yang terlibat, maka dia tidak segan-segan memberi sanksi pemecatan.
Tapi meski begitu, dia mengatakan hal ini tetap menjadi pelajaran.
”Ini konsekuensi dari kami sebagai pengusaha penginapan, kadang dapat cacian dari pelanggan atau tudingan dari luar. Kita petik saja hikmahnya nanti. Dan saya harap kita semua lebih hati- hati kedepan supaya tidak mudah terperdaya dengan aplikasi serupa,” ujarnya.(Red)