Kericuhan Antar Supporter Sepak Bola Tarkam di Desa Karang Asih, Ini Penjelasan Kepala Desa!!!

Spread the love

 

 

Insidecikarang.com || Kab.Bekasi – Ramai nya di media soaial terkait Kepala Desa Karang Asih Samsu Dawam yang diduga melakukan pemukulan terhadap 2 suporter yang tengah melakukan pertandingan menjadi pemicu kericuhan.

 

Akibat kericuhan tersebut yang kini viral membuat Kepala Desa Karang Asih Samsu Dawam klarifikasi dihadapan semua awak media pada Selasa dinihari (27/08/2024) Pukul 00:30 Wib.

 

Kepala Desa Karangasih, Samsu Dawam menjelaskan, Bahwa perisitiwa tersebut, ingin meluruskan agar tidak sepihak dalam memberikan keterangan di media masa.

 

“Begini cerita kronologinya dari awal agar semua bisa memahami dan Clear dimulainya pertandingan ini dimulai berjalan dengan lancar dengan digelarnya pertandingan antara perebutan juara ketiga dan juara harapan,” ujar Samsu Dawam memberikan keteranganya kepada awak media.

 

Samsu Dawan Menambahkan, Ketika memasuki babak Final yang melawan kesebelasan antara RW 04 vs RW 05 kini sudah dipadati penonton yang menyaksikan, Tribun Stadion Mini Cikarang Utara pun dipadati oleh para pendukung (suporter) RW 04 dan RW 05.

 

“Betul sekali sebelum pertandingan dimulai antara kesebelasan RW 04 dan RW 05, para kedua supporter tersebut pun sudah menyalakan kembang api, tapi diluar arena Stadion Mini Cikarang”,Kata Samsu Dawam.

 

“Awal mula kejadian itu dipicu dari hal – hal kecil yang sudah pihak panitia ketahui dengan suporter salah satu team yang melakukan pelemparan botol air mineral ke arah lapangan yang mengakibatkan beberapa panitia terkena lembaran botol air meniral tersebut. Dalam hal ini panitia melakukan tindakan dengan melakukan teguran kepada oknum penonton tersebut yang diduga dilakukan oleh sodara D dan teman – temannya”,Tambahnya.

 

Masih kata Samsu Dawam, puncak dari kejadian kericuhan tersebut dipicu oleh sodara D dengan melakukan memasang kembang api atau petasan didalam tribun kearah pemain sebelum pertandingan babak kedua selesai beberapa menit lagi. Tentu perbuatan tersebut sudah diluar batas, yang harus segera dilakukannya tindakan dengan menyambangi sodara D dengan merampas kembang api atau petasan didalam genggaman tangan sodara D.

 

“Dalam hal ini ungkapan dari pihak D dalam memberikan keterangan di berbagai macam media dengan memasang kembang api tersebut kearah atas, itu tidak benar atau mengada – ngada. Kalau memang keatas menurut saya pastinya kembang api tersebut kena atap tribun penonton. Dalam kejadian ini banyak saksi yang melihat kejadian tersebut mereka menembakan kebang api kearah lapangan. Dalam hal ini juga panitia was – was dan takut hal – hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti, mengenai anak – anak kecil yang bersama orang tuanya atau ibunya sedang ikut menyaksikan laga final tersebut,” tegas Samsu Dawam yang juga menjadi tanggung jawab pertandingan tersebut.

 

Sambung Cacu, pihaknya sukses mengadakan turnamen – turnamen sebelumnya dan saat ini yang ke-5 tentunya ini sebagai pesta rakyat diajang dunia olahraga dalam HUT RI. Sebetulnya dalam kejadian ini diluar dugaan pihak panitia dengan sodara D memasang kembang api kearah lapangan atau pemain, yang berpotensi terjadi hal – hal yang tidak pihak panitia inginkan. Saat dikonfirmasi terkait adanya dugaan pemukulan terhadap sodara D dan sodara BN, Cacu mengatakan, dirinya pada saat itu secara spontan melihat sodara D memasang kembang api dari tribun dan langsung mengambil tindakan dengan melakukan tindakan merampas kembang api tersebut dari pihak sodara D, bukan memukul sodara D.

 

“Jadi saya tegaskan atau luruskan saya bukan melakukan pemukulan terhadap sodara D dengan kekuatan penuh. Saya hanya merampas kembang api nya sodara D, karena saya lihat gara – gara kembang api tersebut penonton berhamburan dan berlarian, yang berpotensi terjadinya kericuhan, kalau sodara BN saya hanya melerai atau memisahkan sodara BN yang bertikai kepada pihak suporter lain,” tegasnya.

 

Masih kata Cacu, setelah kejadian itu, sempat beberapa menit terjadi kericuhan serta kepanikan dari penonton lain. Pihaknya bersyukur tindakan tepat secara terukur melerai kedua belah pihak dan mengamankan yang diduga provokator berhasil diamankan oleh pihak panitia.

 

“Kalau saya tidak segera melakukan tindakan tersebut sama saja saya membiarkan suasana atau keadaan ini menjadi semakin panas yang diduga akan memicu pertikaian antara suporter dari kedua belah pihak. Alhamdulillah saya dan panitia sudah melakukan tindakan yang mencerminkan sikap tanggungjawab terhadap acara dan keselamatan warga yang sedang menyaksikan pertandingan tersebut, kalau menurut saya dan masyarakat lainnya menilai ini suatu cermin pemimpin yang bertangungjawab, bukan seperti keterangan yang dituduhkan oleh pihak sodara D dan BN,” paparnya.

 

Cacu sangat menyangkan kepada pihak sodara D dan BN yang mengukapkan didalam media akan melakukan pelaporan atau tindakan hukum kepada dirinya. Dalam hal ini juga, Cacu menegaskan, tidak akan mungkin melakukan tindakan hukum terhadap warganya. Pasalnya, tidak seorang pemimpin melaporkan warganya.

 

“Itu hak mereka untuk melakukan proses hukum atau melapor, kita sih tidak akan melakukan proses lapor balik, karena saya berharap adanya proses kekeluargaan atau musyawarah untuk mufakat, disini saya pasca kejadian tersebut saya langsung melakukan proses persuasif dengan berusaha menemui sodara D dan BN untuk melakukan mengklarifikasi. Dan saya juga berharap agar kejadian ini tidak ada yang menunggangi dan memanas – manasi suasana menjadi tidak kondusif dan memperkeruh suasana yang ada saat ini,” terangnya.

 

Cacu berharap, kedepannya hal ini tidak terjadi lagi. Pasalnya dalam pesta rakyat dalam memeriahkan HUT RI seharusnya masyarakat terhibur, bukan malah jadi ajang perpecahan antar warga Karangasih.

 

“Atas kejadian tersebut saya sebagai Kepala Desa Karangasih secara pribadi meminta dibukakan pintu maaf sebesar – besarnya kepada masyarakat yang menyaksikan kejadian ini langsung dilapangan atas ketidak nyamanannya. Jadi kedepannya hal tersebut menjadi evaluasi buat kami dalam mengadakan acara – acara selanjutnya untuk slalu menjaga silaturahmi antar warga. Alhamdulillah dalam pertandingan Karangasih Cup yang ke-5 ini dijuarai oleh RW 04, juara ke 2 diraih oleh RW 05, juara ke 3 diraih oleh RW 06 dan juara harapan diraih oleh RW 10,” pungkasnya.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *